Profile

Tragedi 23 Mei 1997 di Banjarmasin menjadi latar belakang di bentuknya Barisan Pemadam Kebakaran Sempati. Saat itu Kota Banjarmasin menjadi lautan api karena banyaknya bangunan yang terbakar akibat dari masa yang melakukan pembakaran. Suasana yang mencekam juga terjadi di dalam malam harinya saat masyarakat menjaga lingkungannya dari ancaman akan adanya pembakaran rumah warga.

Saat itu di Gang Sempati semua pria di wajibkan untuk menjaga lingkungan bersama dengan aparat keamanan yang diperbantukan. Beberapa malam selalu muncul berita kalau ada orang yang membawa bensin mau membakar rumah. Kepanikan pun bertambah saat ada yang melihat orang berjalan di atas atap rumah warga. Saat itu jikalau benar terjadi pembakaran peralatan yang di miliki warga yang ada hanyalah ember. Sementara saat itu belum banyak Pemadam Kebakaran Swasta seperti saat ini.

2 tahun kemudian seiring dengan kondisi kota Banjarmasin yang masih kondusif. Tepat di tanggal 17 Agustus 1999, Warga Gang Sempati mendirikan Barisan Pemadam Kebakaran (BPK) Sempati. Waktu itu anggotanya berjumlah 22 orang. Mereka bukan hanya warga gang sempati, tetapi ada juga warga yang lain yang ikut bergabung. Saat itu kita memiliki 1 unit mobil kijang kotak tahun 1979 yang sudah di modifikasi.

Saat itu kita belum mempunyai posko, jadi mobil hanya ditutup dengan terpal. Kondisi tanpa posko berlangsung selama 2 tahun.

Di tahun 2001, kami bisa membuat posko dengan material yang kami minta dari bongkaran TK Miriam yang ada di Jl. Veteran. Dan juga bantuan dana dari para warga sekitar.
Saat awal pembentukan pemadam kami hanya memiliki 1 unit mesin pompa merk Rabbit, 1 pemancar, 6 roll selang penyalur, 1 selang hisap.


Jika ada kebakaran, ada salah satu anggota yang berlari ke belakang gang dan membangunkan anggota yang lain dengan kode "borongan", hal ini dikarenakan minimnya alat komunikasi yang ada saat itu.

Dan sebelum posko ada, kami menyimpang peralatan pemadam di sebuah gudang milik warga yang ada di samping posko saat ini.
Saat itu masih belum banyak pemadam seperti saat ini, jadi ketika kebakaran, kami harus angkat selang, mesin dan peralatan yang lain baru meluncur. Dan saat itu kami masih bisa melakukan pemadamannya.




 Tahun 2009 untuk menambah semangat memadamkan kebakaran, pernah kami ubah dengan tampilan yang bisa di lihat sekarang ini. Tapi sayang nggak berapa lama kami harus berpisah dengan mobil ini karena kerusakan engine yang sangat parah. Dan mobil harus di jual.

Sempat vakum selama 1 bulan, akhirnya kami di bantu dengan donatur yang sangat baik, (Alm) Bapak Agus, beliau mau meminjamkan kami uang untuk membeli mobil bekas, kijang kotak tahun 1984. Mobil itu sampai sekarang masih bekerja bersama kami, walau seringkali ada kendala kerusakan. Namanya saja mobil butut, ya harus siap dengan resiko itu. Kami tetap berharap akan ada donatur yang mau memberikan kami mobil yang lebih bagus lagi. Kalian bisa lihat liputan Banjarmasin Post tentang mobil butut pemburu api di link berikut https://www.youtube.com/watch?v=8d7eAjaHols

Berikut peralatan yang kami miliki:
1 Unit Mesin Pompa Tohatsu 75 (kondisi rusak)
1 Unit Mesin Pompa Rabbit 308 (kondisi baik)
3 Roll selang karet 20 meter (kondisi baik)
2 Roll selang kain 20 meter (kondisi baik)
4 Roll selang kain 20 meter (kondisi bocor)
1 selang hisap 4 meter (kondisi baik)
1 selang hisap 6 meter (kondisi baik)
2 pemancar (kondisi baik)
1 unit mobil kijang kotak tahun 1984 (kondisi 70%)








Saat ini sudah 19 tahun kami ada di kota banjarmasin, tetap solid untuk membantu memadamkan kebakaran di kota banjarmasin dan sekitarnya. Dengan peralatan yang sederhana dan kadarluasa, kami masih memiliki panggilan jiwa itu untuk membantu warga yang mengalami musibah.






No comments:

Post a Comment